Jahit Baju di Tetangga Saja
Wakil walikota Bandung terpilih periode 2013-2018, Oded M Danial mengaku
tak ada persiapan khusus untuk menghadapi pelantikan Senin (16/9). “Tak
ada persiapan, semua biasa saja, bahkan anak-anak belum kumpul semua,
masih di pesantren,” ujar Oded seusai silaturrahmi di Mapolrestabes,
Jumat (14/9).
Oded menuturkan, enam putrinya tinggal di pesantren, termasuk yang masih
duduk di kelas satu SD. “Hanya yang di taman kanak-kanak tinggal di
rumah,” ujar Oded.
Oded mengatakan, istrinya sedang menjemput anak-anak ke pesantren di
Ciamis, Subang, dan Rancaekek. “Mudah-mudahan Minggu sudah kumpul
semua,” ujar Oded.
Soal pakaian untuk pelantikan, Oded memilih menjahit pakaian untuk istri
dan tujuh putrinya di penjahit Agung, tetangga rumahnya. “Saya dan
keluarga dari dulu menjahit pakaian di tetangga, termasuk untuk
pelantikan ini,” ujar Oded.
Bagi Oded, menjahit di tetangga sudah menjadi kewajiban untuk berbagi
rezeki. “Anak saya tujuh, semua perempuan, menjahit pakaian atasan ke
Agung Tailor, sedangkan roknya yang menjahit istri saya,” ujar Oded.
Yang penting, pakaian yang dikenakannya itu rapi dan nyaman dipakai. Oded jarang membeli pakaian-pakaian mahal dan bermerk.
Pakaian favorinya sehari-hari adalah batik dan kemeja lengan pendek yang
dipadu dengan celana berbahan kain. Oded biasanya hanya membeli bahan,
kemudian dijahitkan.
Setidaknya itulah yang diketahui oleh tetangga Oded, Kartono (46), warga
Gang H Sukari, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung.
Kartono mengaku cukup mengetahui selera dan gaya Oded dalam berpakaian.
Sebab, Kartono sering menjahit pakaian-pakaian yang dikenakan Oded
sehari-hari, baik pakaian santai, batik, maupun pakaian dinas lainnya.
Bahkan, pemilik Agung Tailor itu pula yang menjahitkan pakaian yang akan
dikenakan politisi PKS itu pada pelantikan wali kota dan wakil walikota
Bandung, 16 September mendatang.
Hanya saja, Kartono mengaku tidak tahu persis pakaian mana yang akan
dikenakan Oded pada pelantikan nanti. “Sekitar dua minggu lalu, saya
memang sempat menjahit pakaian Pak Oded. Tapi saya enggak tahu persis
apakah itu untuk pelantikan atau apa. Saya tidak pernah tanya soal itu,”
kata Kartono saat ditemui Tribun di rumah sekaligus tempat jahit
miliknya, Jumat (13/9) malam.
Ia menceritakan, sekitar dua pekan lalu, orang suruhan Oded datang ke
rumahnya minta dijahitkan pakaian untuk Oded. Tanpa bertanya, Kartono
pun langsung menggarap pesanan Oded tersebut. Sebab, meski Oded tidak
datang langsung, Kartono telah memiliki catatan ukuran tubuh Oded
sehingga tidak perlu diukur lagi.
“Betul, waktu itu yang saya jahit warna putih. Tapi saya, enggak tahu
untuk dipakai apa. Saya hanya menjahit. Mungkin pakaian itu untuk
pelantikan, tapi saya enggak tahu persis. Saya juga agak lupa,” tutur
dia.
Agung Tailor, yang hanya merupakan tempat jahit kecil dan terletak di
sebuah gang, tampaknya tidak menjadi masalah buat wakil Ridwan Kamil
tersebut. Buktinya, Kartono, yang hanya memiliki satu pegawai, mengaku
sudah menjahitkan pakian Oded dan keluarganya sejak lima tahun lalu.
Meski demikian, Kartono pun mengaku tidak tahu persis alasan Oded
memilih tempat jahit miliknya untuk menjahitkan pakaian-pakaian Oded dan
keluarganya. Namun diakui pria kelahiran Majenang ini, meski tempat
jahitnya terbilang kecil, ia memiliki pelanggan yang jumlahnya cukup
banyak.
Di sekitar tempat tinggal Oded yang hanya berjarak puluhan meter dari
Statiun Cimindi, nama Agung Tailor memang sangat familiar. Jaraknya
hanya sekitar 50 meter dari rumah Oded yang sama-sama terletak di dalam
gang. Meski terletak di dalam gang, tidak sulit menemukan tempat jahit
yang sudah buka sejak 1989 ini. Bahkan ketika Tribun menanyakan lokasi
Agung Tailor, hampir setiap orang yang ditemui mengetahuinya.
“Alhamdulillah. Memang pelanggan saya cukup banyak. Saya juga enggak
tahu, apakah hasil jahitan saya bagus atau tidak. Tapi kalau dianggap
bagus, alhamdulillah,” ujar suami dari Junah ini merendah.
Karena sudah menjadi pelanggan tetapnya, Kata Kartono, ia tidak pernah
menetapkan tarif khusus untuk Oded setiap kali selesai menjahitkan
pakaiannya. “Tidak pernah pakai tarif. Ke yang lain juga sama,” ucapnya
sambil tersenyum.
Nominal yang diberikan Oded kepada dirinya, kata Kartono, memang lebih
tinggi dari harga atau tarif normal yang ia berlakukan kepada kepada
para pelanggan lainnya. Meski tarif atau ongkos menjahit setiap pakaian
ditentukan berdasarkan modelnya, rata-rata ia menetapkan harga paling
murah sebesar Rp 75 ribu untuk pakaian kemeja atau batik polos dan
paling mahal sebesar Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu untuk pakaian yang
tingkat kesulitannya lebih rumit seperti jas atau pakaian wanita.
“Kalau tarif normal pakaian yang dijahit milik Pak Oded paling mahal
sekitar Rp 200 ribu. Tapi biasanya, Pak Oded ngasihnya lebih. Kadang
ngasih satu juta,” ujar Kartono seraya menyebut Oded biasanya tidak
pernah banyak permintaan soal model pakaian.
Sementara baju untuk pelantikan Ridwan Kamil sudah selesai dan sudah
dicoba. “Bajunya sudah pas sesuai ukuran, dijahit di Jakarta sama tukang
jahit pak Gubernur,” ujar Ridwan, saat dihubungi semalam.
“Kalau untuk istri dan dua anak saya menjahit sendiri karena istri saya bisa menjahit,” ujarnya. (tsm/zam)
*ditulis ulang oleh Fajar Shiddieq dari koran Tribun Jabar edisi Sabtu 14 September 2013
_____
PROFIL
Nama Lengkap : Oded Muhamad Danial
TTL : Tasikmalaya, 15 Oktober 1962
Nama Istri : Siti MuntamahJumlah
Anak : 7 (tujuh)
Alamat : Jl.Karya No.2 Kel/Desa:Sukaraja Cicendo Bandung Jawa Barat
Riwayat Pendidikan :
1. SD Lengkong, Tasikmalaya, 1976
2. SDN 1, Tasikmalaya, 1979
3. STM Negeri, Tasikmalaya, 1982
4. Aktif mengikuti pelatihan-pelatihan tentang pengelolaan keuangan daerah serta hal yang berkaitan dengan tugas sebagai Dewan di luar negeri, seperti Jerman, Perancis, China, dan Thailand
Riwayat Organisasi :
1. Pelajar Islam Indonesia
2. Pemuda Persatuan
3. Ketua Majlis Pertimbangan Daerah PKS Kota Bandung(2006-2009)
4. Ketua DPD PKS Kota Bandung
5. Ketua Pembina Majlis Taklim Al Ukhuwwah
6. Pembina Persaudaraan Seniman Bandung (Paseban)
Pengabdian :
1. Anggota DPRD Kota Bandung 2009-2014
2. Wakil ketua Komisi B DPRD Kota Bandung
0 komentar:
Posting Komentar